Senin, 05 April 2010

catatan: salah

saat semuanya sangat berarti, ternyata dia hanya menipuku. dia telah mempermainkanku dengan cantik. aku pikir ini adalah kenyataan yang sangat menyenangkan. sudah kubayangkan seperti itu, tetapi ternyata salah besar. aku kesal dengan kesendirian yang sedang aku nikmati. aku kesal aku mencintai putri. apa yang aku punya adalah sebuah keluh kesah, pantas saja putri dan lainnya resah, pecah mungkin gendang telinganya mendengarkan suara dari bacot diriku ini.

hidup memang hanya sekali, tetapi apa yang aku pikirkan itu adalah sebuah kesenangan ternyata tak lebih dari kata-kata sampah, wejangan tanpa dasar dan apalah entah. sudah lebih dari seminggu aku senang dengan kesendirian. aku tidak ingin melihat matahari, ketika aku keluar kandang, rimis hujan sendu pun mengiringi. aku pikir itu manis, memang itu manis karena aku dengan sendirinya mengingat kenanganku bersama putri. selain kenangan dengan putri dalam rimis hujan itu, tiada yang lain kecuali hariku yang biasa. sangat biasa sangat biasa.

jika aku tahu apa yang terbaik untukku, aku tidak akan bertanya kepadamu tuhan. aku tidak akan mempertanyakan keberadaanmu.

seminggu ke depan, aku sudah tahu bagaimana hariku. bagaimana tingkah lakuku di pagi, siang, sore dan malam dalam hidup ini. apa yang spesial. aku tidak bisa bercerita senang, aku susah untuk cecintaan. putri, bunuhlah aku dengan kata-kata di tulisanmu. ternyata aku memang pantas untuk dimaki. sebut saja diriku ini lemah, karena memang seperti itu. dan untuk apa aku mencintaimu, toh kamu sudah senang daridulu sebelum bertemu denganku.

cuma beberapa kata sesat yang keluar, "anjiinggggg ahhh"
semoga ini cepat berlalu dan tolong beritahu apa yang terjadi. tolong, buatlah hariku seru, siapapun.


The art of life is the art of avoiding pain. ~Thomas Jefferson

Tidak ada komentar:

Posting Komentar