ini biasa saja bukan. hal sepele. simplifitas yang menjadi kompleksifitas. hidupku bermalam lagi di pagi ini. aku diracun atau sedang meracuni. mungkin kita tidak akan bisa saling mengerti, karena kita hanya paham dunia kita sendiri. saat aku ingin masuk mengetuk, duniamu sudah keburu mengunci pintu. bahasa. bahasa yang sedang kita raba, ternyata dia hanya menjadi noktah-noktah kelam dalam senja. semua yang kuanggap hebat, ternyata berubah seratus delapan puluh derajat. Allah, saya tidak mengerti kenapa kau memberikan sebuah teka-teki. apa karena aku jauh darimu? apakah kau menjauh jika aku jauh? sama saja. setidaknya engkau sudah memberikan aku hidup yang indah meski hariku dipenuhi oleh keluh kesah. jika keluh kesah = indah, maka aku mencintai mahklukmu itu, perempuan muda yang istimewa, perempuan yang selalu mencintai kebalikan dari apa yang aku suka. untuk antonim itu, persetan dengan cinta dan dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar