Selasa, 25 Januari 2011

coba dengar kata sumpahku (janji suci), dari hati, aku cinta kamu.

sudah lama kita tak bertemu. ada apa gerangan puan disana? disini, tak seperti ketika kamu ada, dekat di hati. disana, penuh prasangka yang sebenarnya memuakkan. entah kamu yang tak biasa atau aku yang tak bisa sembuh. sepertinya aku selalu ingat dirimu yang dulu, riang dan selalu menaruh benih kepada setiap lelaki. adapun hatimu yang rapuh, yang tak mau diam untuk melepas senyum kepada yang di dekatmu.

aku menunggumu, dan aku menulis. ini sudah 2 minggu sejak kepergianmu. sudah sejak pertama, aku menaruh harapan yang besar kepadamu. cinta memang tulus, entah datangnya dari mana. tapi, ada beberapa bagian yang ingin aku mintai perlakuannya, sama seperti yang aku lakukan saat aku menjalaninya.

tiap hari, dari muncul matahari yang tak pernah aku saksikan kebesarannya hingga malam yang aku geluti kegelapannya, aku memikirkan dirimu. membayangkan, untukku, begitu menyedihkan dirimu yang ada di kepalaku. aku belum sembuh.

mungkin rindu yang sedang ditumpuk untuk satu pertemuan. mungkin cemburu yang tak pernah hilang untuk sekedar percaya, "aku tak berbuat apa-apa". atau aku harus kesana, menemui sepasang bola matamu yang cerah dalam hatiku, atau bertemu dengan bibirmu yang tipis dan tahi lalat yang mempercantik wajah ovalmu itu?

putri, sepertinya tak mudah menjadi diriku. sepertinya tak ada yang bisa mengatasinya selain berdiam diri atau berkoloni bersama teman. tetap, kabarmu yang aku tunggu. tetap, sapaan manismu untukku yang kerap kali aku dambakan di menit-menitku.

untukmu, yang selalu memegang cinta dan sayangku. untuk dirimu, yang berjanji untuk bersama denganku. kepadamu, aku buta. sudah aku pergi ke gunung, turun ke pantai, untuk mencari kedamaian atau ketenangan, bahkan sesaat ingin melupakan dirimu yang selalu saja menyedihkan dalam kepalaku. tetap, bagaimana pun, aku cinta kamu. terima kasih untuk selalu meredam amarahku yang berlebih, terima kasih untuk sindiran yang kamu berikan dengan lembut dan intonasi yang menenangkan. kadang, aku ingin menungguimu disana, tak tertidur, hanya disampingmu untuk melihat tak ada prasangka ini. tapi kita bukan manusia kecil yang baru mengenal cinta, kita adalah dua manusia dewasa, yang seharusnya menjaga dan menjalani, mengasihi, atau melindungi. saat ini, yang aku perlukan adalah kejujuran hati, untuk terus mempercayaimu.

aku cinta kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar