sore ini kembali turun hujan, lagi lagi sampai malam. hujan sore hari, mengingatkan aku kepada putri, gadisku. ada sebuah romansa indah ketika hujan sore ini datang, mengingatkanku saat pertama aku nyatakan sayang, aku nyatakan dengan seribu keraguan. saat ini, aku berada di pinggir jalan. aku membayangkan waktu itu, saat kita berdua didalam cinta, saling menunduk malu. tidak akan pernah sama seperti yang dulu. ini sangat menawan, sangat anggun sayang.
sekarang, aku bisa tersenyum walau aku bertemu putri hanya dalam layar handphone. sejenak, aku bisa lepas dari kebrutalan pikiran. tetapi, aku merasa sendiri, di luar sini dengan gemuruh petir dan gemercik air. lagi dan lagi, sifatku keluar. lagi dan lagi, aku melontarkan pertanyaan. bukan soal putri, tetapi tentang hidupku.
Ya tuhan, biarkan aku menikmati duniamu
Biarkan aku berjalan tanpa terkekang waktu
Persilahkan aku untuk melihat seisi
Karena aku tidak akan pernah lepas dari ingatan, tidak akan lepas, tidak akan pernah bebas.
aku hanya bisa bercerita kepada kertas yang sedikit basah kena tampias. aku bersembunyi, menuliskan ini, sebuah catatan yang sebenarnya dipertanyakan, apakah penting ini semua? aku tidak tahu mengapa, karena aku akan selalu bertanya, tanpa satu pun jawaban.
sudahlah, aku sudah lelah untuk menyendiri, biarkan aku kembali menikmati apa yang menjadi inti dari hidup ini. ibu, aku baik-baik saja disini, jangan khawatir, aku tidak akan sakit. maaf telah menjadikan waktu sebagai tumbal. Aku sudah ingin pergi, entah kemana, tapi bukan mati, bukan mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar