ada orang, aku tidak mengenalnya. dia menaruh kata-kataku pada kotak notes facebooknya. katanya, ini tulisan diambil dari perjalanan dimas dan putrinya. dia mengambil catatanku tanpa ijin terlebih dahulu. ternyata, hubungan aku dan putri ada yang memerhatikan juga.
biarlah, dia tampaknya menyukai tulisanku. ia mencaci tulisanku yang berbentuk cinta kepada putri. ia bilang kepada kawannya untuk tidak mempercayai tulisan cinta macam yang aku buat untuk putri. kesal? tidak. hanya saja, ia tidak memiliki kata-katanya sendiri, sedih sekali. aku tidak sombong, tapi tolong, perlihatkan itu sopan dan santun.
aku dan putri memang sedang bercinta. kita larut seperti gula di dalam air, seperti garam di tengah sayur. kita tidak ingin saling unggul dalam segi apapun, karena kita berdua merasa kurang untuk melengkapi satu dan lainnya. aku memang selalu berkata seperti itu, seperti akan begitu seterusnya. putri takut. aku takut. kita berdua takut. aku menelan vitamin, jangan tanya kenapa. aku cuma ingin sehat. aku ingin memberikannya kepada putri, diriku yang selalu tertawa dan beranggapan bahwa itu bisa membuatnya bahagia, tidak muluk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar