no manyun
no manyun
no manyun
no manyun
aku kerungkan mukaku, aku jambaki rambutku. aku gila, aku biasa. aku wajar di luar. sepertinya ada yang tidak mengijinkan aku kembali biasa. selalu ada cerita yang membuatku iri. sudah sering putri bercerita. aku iri dengan yang lain, yang kembali mengingatkanku akan ibu, ibuku sayang.
ibu, mama, bunda, mami. kapan aku mulai mabuk?
mami, mama, bunda, ibu. perhatikan aku sedikit, tinggalkan itu duit.
ibu, bunda, mami, mama. lagi-lagi aku menangis menuliskan ini. betapa duniaku tentang dirimu.
aku sangat sayang kamu, ibu. sampai aku menangis lagi, aku tidak bisa mengulangi yang sudah terjadi, aku sayang kepadamu, daridulu sampai saat ini, meski waktu bukan punya kita untuk selalu ada di sisi. cuma disini, cuma sesuatu yang aku jalani dan kau pun tidak mengetahui.
aku sudah berjanji tidak akan membawa keluar ini semua. cuma disini, tidak lagi ditelinga putri. aku hanya ingin bahagia. bila aku merasa kekurangan kasih sayang dengan waktuku dulu, biarkan aku mencarinya sekarang, dengan cinta dan kasih sayang yang salah, yang selalu berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar