ini ujung april, dan aku berkecamuk dengan diriku sendiri. aku tahu itu apa yang membuatku sedemikian kerut. putri, tadi siang kamu bilang akan menceritakan sebuah kisah yang sama tidak ada hubungannya denganku. dan di dalam otakku, bukankah itu seharusnya gampang? kukira malamku akan hangat, ternyata salah sekali kuduga.
kapan-kapan telah membuatku menunggu, ia terlalu ambigu. aku jadi berprasangka. ada yang menghilang dari kekasihku itu. sebuah janji senja di depan kamarnya. aku dibuat menunggu, sesuatu yang sangat aku benci. jika sesuatu yang biasa saja tidak dikisahkan, bagaimana dengan kita? aku semakin tahu dirimu sayangku. dan hari ini, kamu benar-benar mengesalkanku sayang. sangat mengesalkan. karena itu tadi, sudahlah lupakan. kamu ingkar kepadaku. tapi, sebisa mungkin aku bakal menulis cinta untukmu.
jika sedang begini, aku selalu teringat ucapanku sendiri, "aku mencintaimu tanpa syarat". maafkan aku yang meminta macam-macam darimu. aku lupa diri.
buatmu, hal ini mungkin sangat sepele. tapi, tidak semua orang sama sepertimu yang selalu mengatakan 'santai' dan 'terserah'. ternyata aku lebih dewasa. aku bisa memaklumi semuanya. aku sayang kamu. aku tidak lupa dengan janji senja. kamu tahu, aku sedih hari ini bukan karena tugasku, tapi karena janjimu dulu. jangan biarkan aku seperti ini. dan aku akan lebih sedih lagi apabila kamu sudah menceritakan semua itu kepada orang lain yang mungkin spesial. seperti satu orang dulu, yang pertama kamu panggil saat kamu tertusuk dan tergelepar, di kamarmu itu. sayang, kamu menghilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar