satu hal yang abstrak, beribu hal yang terkuak. aku tidak bisa memandang langit. aku kacau. tuhan atau setan pun tahu mereka berseteru, tapi mengapa aku tidak tahu siapa lawanku, siapa seteruku? aku ingin menghabisi secangkir kopi dulu dan sebatang rokok, aku ingin tidur lebih cepat. aku ingin makan yang banyak. aku ingin sehat. aku ingin bangun pagi. aku ingin solat setiap hari. aku ingin beragama. aku ingin mencintai. kapan aku bisa seperti itu secara sempurna? ingat kata-kata santri dan kyai, kesempurnaan hanya milik tuhan dan kesalahan hanya milik kita, manusia. hanya manusiakah? bukankah ada setan dan malaikat?
aku mulai berpikir, seteruku selama ini adalah "aku"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar