kata teman, aku adalah manusia roman picisan. entah kenapa dia memanggilku seperti itu. aku tidak terima, tapi aku diam. aku melihat tulisanku dibuat di dalamnya memang kebanyakan seperti itu. aku paling tidak suka menuliskannya, tapi aku menuliskannya, aku munafik sekali. aku akui jika aku adalah manusia roman picisan. aku benci jika aku menyanjungkannya, itu bakal terlihat geli. tapi untuk dicatat, menulis itu bukanlah sesuatu yang dibuat-buat. aku tidak bisa menulis yang sama sekali tidak aku rasakan, bahkan fiksi sekalipun. aku melihat dunia, karena semua tentang roman, sampai-sampai aku membeli buku "sinopsis roman indonesia" karya Jakob Sumardjo. karena aku tidak menyadari, aku berpasrah diri, aku tidak akan berlebihan lagi.
saking romannya, putri sampai tidak tahan sepertinya. aku dihantam kata-katanya. aku bisa melihat untaian katanya itu ingin menyebutkan suatu kata, yaitu "cengeng". hahahhahaa. tuhan, apa yang terjadi padaku? aku secara sadar adalah laki-laki dengan tubuh hitam, tampang sangar, solatku berantakan, kencingku bau, hajatku apalagi. tetapi kenapa aku bisa menuliskan dan merasakan ciptaan semu-mu secara berlebihan? salahkah ini semua. putri, hajar aku sekali lagi. aku sayang kamu sekali tapi sekali itu aku terus dihajar dirimu putri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar