setelah kejadian itu, aku tidak bisa lagi menulis. tanganku kaku sekali. aku diam seperti tertahan. dan itu membuatku mengantuk, jauh dari sadar untuk mengembalikan minatku seperti dulu. entah apa yang terjadi, aku tidak bisa lagi memprosakan yang sedang terjadi.
dulu, aku suka menulis cerpen atau barang sebait puisi dengan asonansi membentuk abjad abab. ternyata, keahlianku menurun. ceritaku biasa saja. seperti ketika aku ditanya oleh temanku, "kemana semua tulisanmu itu dim? terlalu larut dibawa cinta kamu ya." aku memahami maksudnya, dalam sekali.
bukan aku tidak ingin membuat cerita, tapi pasti ada suatu masa dimana aku berhenti sejenak, merelaksasikan tangan-tanganku dan memulai perjalanan hidupku yang biasa disini. biasa sekali. sampai-sampai aku takut orang-orang disekitarku bakal pergi tanpa mengajakku. aku, setiap hari yang menjamu pagi dengan rambut acak-acakan, tidak sempat berdoa kepada Tuhan, ingin apa aku sekarang, dibuat baik atau buruk.
sampai saat ini, ketidakmengertian atas diriku sendiri sudah memakan korban. putri, kekasihku yang ku sayang menjadi sasaran. aku kesal dengan diriku sendiri, sehingga apa yang terlontar dari mulutnya waktu itu tidak dapat kuterima. dimas, ubahlah sikapmu, hilangilah keanehanmu.
aku mencoba untuk membangun kembali siapa diriku sebenarnya. aku ingin hidup dengan baik, dengan harmonis bersama semua yang ada di lingkaran takdirku. disini, ditempat ini, mungkin aku akan ditinggalkan oleh putri, aku mencoba tidak khawatir, karena aku berjanji kepada Tuhan untuk tetap menjaganya bahagia, bahkan bukan dengan diriku sekalipun. aku harus mencoba dari hal yang kuanggap paranoid, seperti cemburu yang aku lihat di dunia maya.
jika memang terjadi, biarlah terjadi. tak perlu aku menakuti diri. putri, aku genggam tanganmu, dan suatu saat, jika kamu yang berkehendak, aku lepaskan dan kita akan menjadi sebuah kenangan. kita belum sampai kesitu dan tidak akan sampai. semoga dan amin. aku melihatmu dengan orang yang satu rasa dan satu suka denganmu, pecinta gerakan atas panggung. lebay sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar