parasmu yang ayu, badanmu yang sempurna, kecerdasanmu yang tiada duanya membuat dunia dibalut dengan kesenian yang beraneka rupa. ketika para jalang menjajakan tubuhnya, kamu meringis, "miris", katamu tertuju kepadanya. ketika kejahatan dan omongan kasar kamu saksikan dan kamu dengar, asma tuhan yang kamu sebut, dia yang menjadi tuhanmu di atas sana, dengan nama islam.
dan kerudung yang mempercantik dirimu, membuat semua orang menoleh atau sekedar berdecak kagum, "ternyata ada manusia seperti ini". dan kesenian lebih lengkap menjadi harmoni dalam matanya, ada yang mengalun, ada yang indah membuat badannya terbujur dan melayang bersama denting-denting warna.
kamu sempurna, dengan ornamen seni yang melekat dalam tubuhmu. aku malu, sangat malu memberikan perkamen kepadamu untuk kata cinta. tuhan pun tahu, kamu cantik. tuhan juga tahu, aku adalah anak yang tak pernah terdidik sempurna sejak balita.
tapi tuhan maha baik, aku diberikan warna hitam untuk warna putih yang berada di atas segalanya. tuhan tahu, tak pernah ada yang meragukannya, tapi tuhan juga tahu, aku meragukannya. dan ketika kamu bepergian dengan kemesraan dan kekagumanmu atas dunia seni itu, aku berkata, "aku turut berbahagia untukmu".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar