saat umur sebentar lagi bertambah, ada perasaan haru, ada perasaan senang. kebingungan yang menjadi, dan hati-hati yang menjadi sendu, sama seperti dua tahun lalu. berdiam diri, mengingat semua yang pernah terjadi. disaat semua yang aku rasa tidak adil, aku bersembunyi dengan pintu yang terkunci. dikamar sendiri, dengan lagu biasa yang nyeri di hati. aku peluk dirimu ibu, meski tidak pernah kutemui tubuhmu. aku peluk dari sini, saat aku menangis tanpa ada yang mengetahui. aku sudah tua ibu. aku, anak kecilmu yang berkepala dua. aku si bungsu yang selalu kamu sayang, dimanapun, kapanpun, selamanya. andai saja waktu sempat memberikan ruang bagiku bagimu dulu, untuk sekali saja menangis di pelukanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar