seperti musim, ia tak pernah terlalu serius. aku dan kamu masih muda, ingin seperti apa sempurnanya, perpisahan mungkin, sangat mungkin untuk terjadi. aku sedikit lagi, dan kamu masih terlalu jauh untuk kesana, sebuah kehidupan dimana semua memang dituntut untuk sendiri. saat semua tanggungan mesti dikeluarkan dari keringat sendiri.
sia-sia. ingin berpetuah macam pak haji pun tak ada gunanya, karena kehidupan masih panjang. dan seni adalah sebuah kebohongan, "seni itu waduk dim", kata madun, temanku. entah apa yang ada di pikirannya, saat ini aku merasa itu ada benarnya. ada yang membuatku sombong, mungkin untuk para seniman lainnya. mereka tak pernah ingin dikomentari, padahal ingin. spontanitas, mungkin saja. karena ini adalah dunia, lalu apa bedanya seni dan barang murah lainnya, lalu apa bedanya seni dengan hipokrit macam manusia, seperti aku, kamu, dan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar