aku lihat kedua bola matamu, indah sekali. putih dan bersih cemerlang. aku seperti melihat pemandangan. tahukah kamu, hal apa yang membuatku begitu nyaman? salah satunya saat aku melihatmu, mata kita saling bertubrukan. dan gigimu yang caling tak pernah bisa disembunyikan. jika mengumpat, senyum lesungmu melebar dari bibir yang tipis itu. semua itu milikmu. dan betapa senang, saat hati yang berdiam diri kemudian bertanya, kamu ini siapa? ternyata semuanya menjawab, bahkan nadi, kamu pasanganku, yang ingin selalu aku rawat seperti kaktus di iklim basah. meskipun susah, aku rawat, dan aku hangatkan dirimu bagai gurun di mesir, atau kayu yang habis pada perapian.
sudah lama kita menjalin hubungan, tak pernah kita pergi meninggalkan atau bahkan lupa siapa laki dan perempuan kita. dan tanganku selalu sibuk, hatiku juga sering mencari keberadaanmu. apa yang membuat kita terlalu rekat? cinta? bukan, tapi perasaan saling mengerti, mungkin saja, seperti egoisme yang mencoba dilawan seperti buruh yang menentang penindasan.
lalu sudah beribu bahasa yang ternyata menindasmu, sehingga aku menyerah, pada siapapun, termasuk kamu, diriku merasa bersalah. siapa yang paling sedih hatinya, ngilu perasaannya, saat mengetahui si perempuan sayang telah jatuh karena tingkah laku pasangannya? berat sekali. dan hanya satu orang yang mengerti, dan dia tak pernah ku tinggalkan meski aku telah dikejar waktu.
tapi salah duga. salah sangka juga. aku ibarat narapidana yang sudah berhasil kabur dari hotel prodeo dan berlari sejauh mungkin, tapi tanah yang aku injak bukanlah tanah merdeka, aku sampai di alcatraz. sepertinya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk bangun dan tidak terlalu lama bermimpi.
kuliahku seperti ada yang salah. ketika temanku sudah mendapatkan pelatihan pekerjaan di media-media nasional maupun lokal, aku malah diam sendiri, tak ada usaha untuk bergerak senada dengan mereka. entah ada apa, aku hendak tak kemana, sekali lagi aku hendak tak kemana. tapi, siapa yang paling bisa menenangkan? adalah bola matamu yang tenang,teduh bagai pohon rindang, cemerlang bagai langit biru dengan gerombolan awan. aku ingin semuanya berjalan meski atau tanpa kesadaran palsu. aku cukup menyayangimu, dan berakhirlah sudah kesengsaraan akan perguruan tinggi yang terlalu menyita waktu. aku ingin menghabiskan waktuku disampingmu, dengan menikmati sebatang es krim, memandangi ikan mas koki yang gendut dan lucu, atau sekedar pergi ke kiara payung dan melihat alam, dan kita berfoto, senang sekali membayangkannya.
akan ada waktu seperti itu, kini aku ingin menyelesaikan kuliahku. aku ingin memberikan hadiah kepada ibu, yang terucapkan singkat saja lewat telepon genggam. aku cinta kamu, dan aku ingin kita berdua selalu lancar dalam apapun, termasuk dalam ke kita an yang kadang memunculkan pengertian dari hal-hal yang membedakan, aku dan kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar