Rabu, 31 Maret 2010

catatan: bah ..

untuk malam ini, tolonglah, aku ingin dirimu, sebelum kamu naik mobil itu.

senang rasanya melihatmu pulang. ini sudah waktunya, aku akan menguji rasa sayang ini kepadamu, berada jauh darimu dengan segala resah, galau katamu. aneh ya, aku tidak jauh jauh dari masalah percintaan. sebelumnya, kita tampak mesra, setelah itu saling menghujam dengan kata-kata. aku tidak ingin seperti itu. tunjukkan jika memang kamu bisa membuatku takluk dan serta merta menamparku dengan bahasamu. jangan gunakan maya, karena itu maya, dan itu maya, bisa dilihat tanpa ekspresi. aku telah terjebak disitu, dan kamu akhirnya kujebak dengan beberapa bumbu manis dan pahit. aku sudah lelah bermain kata, aku lelah bermain cinta seperti pujangga. putri, jauhkan aku dari kata cinta, jauhkan aku dalam berkata cinta, biar saja aku merasakannya sendiri, tidak diobral sana sini, tidak hanya dituliskan dengan bahasa rendah diri.

jangan memaksaku untuk menuliskan apa yang tidak ingin kamu baca sayang, karena kamu bukan tipe perempuan yang selalu senang bila dijunjung dan dipuji. berbeda dengan perempuan-perempuan yang pernah kukencani, mereka begitu mudah terkena kata, hypertext semesta, tuhanlah penciptanya. ini hanya catatan, aku tidak ingin mendayu, bermain asonansi yang berlebihan sampai-sampai aku capai sendiri. mengapa aku tidak berbahasa bebas, aku terlalu kaku, diksi yang sama masih kutulis, rentetan makna yang sama juga masih melukis.

putri, sedang apa kamu disana? hentikan kekasihmu ini untuk begini, kamu tidak ingin aku begini bukan? kamu tidak ingin melihatku sakit bukan?

aku ingin pulang, tapi ada sesuatu yang menahan, masih saja. aku cuma mendengar dan berkomunikasi dengan keluarga lewat fesbuk saja. menanyakan kabar dan kondisi rumah. ketika teman-teman berkata, "aku ingin pulang, aku ingin bertemu ibuku, aku ingin jalan-jalan nanti, aku benci berlama-lama disini", aku malah mendukung mereka untuk pergi kerumahnya, bertemu apa yang diinginkannya. aku sendiri? bah, tidak peduli.

tulis sana sini, membuang uang untuk minum kopi dan berbatang rokok, makan? hanya beberapa kali. sehat tidak makanan ini? tanya saja isi perutku, apakah dia akan menjadi daging? apakah dia akan menjadi bensin untuk akal ini? terlalu banyak tanya, lebih baik aku tidur saja.

untuk putri, masih banyak cerita yang akan kutuliskan, mudah-mudahan kamu tidak membaca agar tidak bereaksi berlebihan. katanya, aku yang berlebihan, tapi ternyata, kamu lebih berlebihan daripada aku ya. berlebihan karena reaksimu yang keluar akibat ulah orang berlebihan, pacarmu sendiri. aahhaha. ternyata, kamu memerhatikan. berlebihan itu tidak baik, memang kenapa? berlebih cinta? apa salahnya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar