Selasa, 30 Maret 2010

catatan: bu, .....

ibu, aku tidak ingin pulang dulu, bukan karena aku tidak sayang atau tidak kangen kepadamu. bukan itu. bukan pula karena putri, karena ia juga kembali ke jogja sana. aku sedang ingin menyendiri, bahkan sampai aku malas bertemu matahari. aku tidak pernah jauh untuk memandang, apa itu sebuah arti. aku merasa, aku perlu memikirkan semua ini sendiri. aku tidak ingin melibatkan orang lain, bahkan putri sekalipun. biarkan putri asik disana. biarlah dia pulang ke pangkuan ibunya, kembali ke masa lalunya yang manis disana.

aku rindu ibu, aku rindu. andai saja aku dilahirkan menjadi orang lain, aku mungkin tidak seperti ini, seseorang yang tidak bisa mengerti dirinya sendiri dan untuk siapa pengertian ini dipikirkannya. tuhan sepertinya sedang bercanda, memainkan hambanya, entah membunuh atau membantuku keluar dari pandangan duniaku yang selalu menentangnya. ibu, ijinkan aku untuk tetap disini.

ibu, berikan aku semacam inspirasi, putri sudah mengisi sebagian hidupku dan sulit untuk mengeluarkannya disini, di hati ini. biarkan aku tidak lagi meminjam hujan, angin, matahari, samudera, tuhan, bulan, bintang, malam serta cinta dalam kataku. berikan aku diksi baru. aku menunggu musim hujan berganti. apakah aku akan merenggut panas, dingin, cahaya serta sinar mentari nantinya? apakah kota ini tidak cukup bagiku untuk berkata-kata, bermain rima, seperti asonansi diujung lidah, berbunyi indah di kuping mereka yang membacanya?

ibu, bagaimana kabarmu? bagaimana kabar bapak disana? bagaimana kabar kakakku disana? bagaimana kabar hewan peliharaan kita dirumah, Jacob? bagaimana kondisi kendaraan modern dan tradisional kita? bagaimana kabar toko batikmu? aku ingin pulang ibu, tapi tidak sekarang. tolong ibu, jangan berpikir macam-macam. aku tidak akan kembali lagi seperti dulu meski dirimu tidak tahu seperti apa diriku waktu itu. sudahlah bu. jangan berpikir aku akan macam-macam. ingat perkataan singkat diriku kepadamu lewat sms, aku akan baik-baik saja sendiri, dan aku mencintai putri dengan restu darimu dan selama yang putri mau.



dari buku catatan harian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar