Selasa, 30 Maret 2010

catatan: menjelang

kenapa mendung ini yang mengiringi pagi?

padahal ini belum siang tapi aku masih duduk manis, ogah untuk beranjak pergi maupun mandi. putri, aku ingin melihatmu. aku mungkin akan melihatnya nanti di kampus biru. aku akan mencubitnya, mengelus kepalanya dan melingkari pinggangnya. karena itu yang bisa menunjukkan bila aku sayang kepadanya.beberapa hari lagi ia akan kemnbali ke jogja, betapa senang diriku mendengarnya bahagia. ia akan bertemu keluarganya, bercanda dengan bima dan lia. kepada ibu, ia pasti akan bercerita semuanya, dan kepada bapak, entahlah, aku serahkan cerita ini kepadanya.

aku senang melihatnya seperti itu, seperti aku senang bila hujan turun dengan ringan di tiap senja. senyum itu hanya milik putri, yang selalu sedap untuk aku pandangi. sepulangnya, ia akan kembali dengan cerita indahnya disana. bermain bersama alam yang mendukung dan cuaca yang merunduk malu akan keceriaannya, gadisku itu. kupingku akan tersenyum, mataku akan jernih, dan tawaku, mengikuti senyumnya yang bercerita.

aku tidak ingin ia berbalik bertanya apa yang telah kulakukan. putri sudah tahu, putri sudah bosan untuk mendengarnya. tak perlu kau bertanya sayang, karena aku pasti mengelak dan kau akhiri dengan kata "terserah", kata yang dahulu bisa membuatku marah. mengapa aku berani menyayanginya bila aku sama sekali tidak bisa membahagiakan dirinya dengan hidupku, dengan kenikmatan yang seharusnya ia dapatkan karena telah menjadi pilihanku? tuhan, aku sama sekali tidak tahu.

beritahu aku kawan bagaimana cara untuk membahagiakannya, memperlakukan agar selalu senang disampingku. tolong, ajari aku, beritahu apa yang menjadi inginnya adalah inginku. putri, maafkan aku jika begini. maafkan aku telah berlebihan kepadamu. muak sudah dirimu kujejali sayang dan cinta di tiap harinya tanpa arti sama sekali.

aku tahu dirimu terlalu menyukai seni. seni itu dinamis, kau tahu itu putri. aku hanya tahu dirimu bosan dengan segala rutinitasku, dengan segala gombal cintaku kepadamu yang sama sekali tidak pernah aku sembunyikan. bilanglah kau bencin kepadaku, bilanglah sayangku. bilanglah kau tak sayang kepadaku, bilanglah sayang. ini salahku karena sudah menanamnya. kemudian berbuah di hari yang biasa untukmu. bagiku, cerita tentangmu adalah hal yang luar biasa. aku selalu bisa menuliskannya. teruslah menari, karena itu membuatku selalu memiliki cerita tentang dirimu.

menulislah sayang bukan tentang cinta, tetapi tentang hidupmu dan seni yang selalu seru di harimu. karena aku hanya bisa dekat denganmu lewat tulisan-tulisan ini, aku berdoa selalu, untuk semua kesenangan yang tertuju kepadamu, hanya milikmu.

aku pun kembali mengingat ketika aku menyatakan kata sayang kepadamu. "aku sayang kamu tanpa syarat". aku tidak ingin menuntutmu untuk menerima segala sesuatu yang ada pada diriku. karena aku terlalu sayang, sampai-sampai aku lupa diri, bagaikan manusia yang bergelimang harta, lupa akan tuhannya. dan aku cuma ingin dirimu senang, aku enggan untuk menceritakan kisahku, karena itu tidak seru. walaupun aku tidak senang akan dirimu sesekali, biarlah aku tetap diam dan membiarkanmu tetap senang. aku tahu kamu sudah bosan bukan, mendengarkan aku menceritakan roman picisan kita berdua?

apabila aku kesal, redamlah, ingatkan aku akan janjiku yang tidak ingin menuntutmu. kamu kesal tidak? semoga tidak. kemudian, bagaimana caraku membahagiakan kamu apabila aku tidak bahagia dengan hidupku yang terlalu sering dikeluhkan bosan, bahkan olehmu. kelu sebenarnya aku menuliskan ini, tulisan yang usang dan klasik di telingamu.

temukan, jangan pernah berhenti untuk mencari kesenanganmu sayang, walaupun itu bukan oleh diriku yang membuatnya demikian. aku mencintaimu, aku sayang kepadamu, sudah itu saja. tiada lagi perkara.

pergilah dirimu ke angkasa, terbang setinggi-tingginya. aku akan membantu dirimu sebisanya, mencarikan sayap untukmu, karena itu tugasku sebagai yang lebih tua. temukan cerminmu, temukan hari kebalikan yang terus ingin kau tuju. jangan berhenti, janganlah mati. carilah orang-orang yang seru di matamu dan menghilangkan bosan di harimu.


dari buku catatan harian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar