yang mengharukan, yang tidak biasa dan membunuh pelan-pelan. sebuah tangan yang bertuan aku miliki. itu sudah merenggutku dari kepastian masa depan sebagai wartawan. aku kembali menulis sebuah berita sederhana dan bercerita. tapi sudah kuputar otak ini, kulacurkan jari ini, tapi sayang, mata tak hendak menjadi enak membacanya.
aku merasa sudah dirasuki, dirasuki oleh sebuah gaya yang aku dalami sendiri, aku jadikan kepentingan dalam diriku, dalam duniaku ini. memang apa yang sebenarnya ingin aku tuju? menjadi apa nantinya diriku? ada yang tahu. minatku kepada sastra yang cuma menulis meragukan alam pikiranku sekali lagi.
aku ingin menjadi penulis, bukan wartawan, tapi realitas biasanya berkata lain. dan aku ingat apa itu hukum 'keinginan'. kadang sesuatu yang kita inginkan bukanlah sesuatu yang kita butuhkan. dan itu terus menghantui. apakah sekarang, menulis menjadi sesuatu yang aku inginkan atau memang sudah menjadi kebutuhan? tolong, seseorang, beri tahu aku singkat saja mengenai hal ini. karena aku tergeletak lemas mengetahui semuanya, semua yang sudah kuanggap sempurna bagi diriku sendiri.
putri, cobalah tampar diriku dengan kejadian-kejadian nanti yang mungkin bakal aku ciptakan dengan sebuah minat, dengan sebuah hasrat mengenai tulis dan menulis. aku pusing sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar