Minggu, 10 Oktober 2010

cinta merah jambu. ada sebuah cinta yang menggebukimu, ada perasaan yang diam-diam menghakimimu, saat bertemu dengannya. menebar pesona, lihatkah engkau layang-layang di atas sana, dia terlihat bebasnya. aku ingin seperti itu, aku ingin menerbangkan cintaku kepadanya, dengan benang-benang kenur dan talikama.

cinta marah-marah melulu. ada cemburu buta, di kerut guratan muka. ada yang meninggalkan malam, untuk tertidur, biarlah kesal menguap bersama waktu. dan pagi sudah pada tiba, turun juga embun-embun pembawa ceria. begitulah waktu mengubah dunia, begitulah cinta mengubah kita, begitulah ketika mereka mengubahnya, waktu dan cinta, tapi mereka akan selalu sama. untukmu, untukku, dan untuk kita.

cinta sebatang rokok. pada sebatang rokok yang masuk angin, kertasnya menjadi tua karena garis kerut merut di batangnya. tembakaunya pun menyembul-nyembul keluar, lalu ia akan tetap terbakar, dari api-apimu itu. ia akan tetap berasap seperti aku dan kamu yang menyatu. tetaplah abu itu memang seharusnya ada, tapi kamu selalu menjadi mancis dalam setiap batang rokokku.

cinta dunia maya. pada siapakah lampion-lampion itu terjaga, pada siapakah layar monitor itu terbuka dan ada gambarnya. pada dirimu, dan aku selalu berada di belakang situ, menjagamu akan malam yang sebentar-sebentar membuatmu tertidur. aku yang selalu terjaga di ketidakadaan program, aku di dalam situ, membuatmu tetap menyala, ayo kerjakan tugasmu dulu. dan kita semua tertidur, selamat pagi sayangku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar